Tag: menulis dengan AI
-
Menunggu Restu
“Apa yang sebaiknya saya tulis?” Pertanyaan itu berbeda dari “Apa yang ingin saya katakan?” Yang pertama menunggu restu, menunggu tren, menunggu jaminan bahwa tulisan akan disukai—entah oleh pembaca, entah oleh redaktur. Yang kedua muncul dari dalam. Ada sesuatu yang terasa mendesak untuk disampaikan dan kamu tidak bisa berharap orang lain menuliskannya. Hanya kamu yang bisa…
-
Tentang Meniru, Menjadi Diri Sendiri, dan Menjadi Mesin
Teman baikku, Hampir dua puluh tahun lalu, ketika aku dan beberapa teman belum lama mendirikan Jakarta School, seorang perempuan muda datang dan menanyakan sejumlah hal tentang program penulisan kami. Ia ingin belajar menulis. “Tapi saya tidak mau membaca satu buku pun,” katanya. “Kenapa begitu?” tanya saya. “Saya ingin tulisan saya orisinil, tidak dipengaruhi orang lain.”…
-
Kegembiraan di Rumah Cerita
Teman baikku, pecinta kata-kata, Di surat-surat terdahulu aku sudah menyampaikan tentang mengapa menulis, apa yang membuat tulisanmu indah, dan masih perlukah kita belajar menulis karena sekarang sudah ada AI yang bisa menghasilkan tulisan. Hari ini aku ingin menceritakan kabar baik. Ini tentang grup Facebook Rumah Cerita. Aku merasa seperti menemukan sesuatu yang lama kucari. Ada…
-
Mengapa Menulis?
Teman baikku, Aku senang kamu tertarik pada penulisan dan selalu berminat belajar menulis. Kamu tahu, urusan tulis-menulis selalu memukau orang. Banyak orang ingin bisa menulis, tetapi sangat sedikit yang punya daya tahan untuk belajar. Sementara mereka yang sudah menulis sering mengeluhkan bahwa menulis tidak bisa memberi kehidupan yang layak. Dan sekarang muncul pertanyaan baru: Untuk…