Blog bagi sesiapa yang mencintai tulisan

  • Manusia Bisa—atau Sering—Keliru, meskipun Ia Merasa Bertindak Benar

    Mari kita membahas cerpen “Kepala Kantor Pos” karya Rabindranath Tagore. Bagaimana narasinya bekerja? Apa yang tampak di permukaan? Apa yang ada di bawah permukaan? Ini bukan analisis dengan teori yang rumit—hanya melihat lebih jeli bagian-bagian penyusun cerita. Kita akan menggunakan kerangka 5 elemen (Pengenalan, Pengembangan Awal, Provokasi, Tindakan, dan Resolusi) untuk melihat bagaimana Tagore mengembangkan…

    Read more: Manusia Bisa—atau Sering—Keliru, meskipun Ia Merasa Bertindak Benar
  • Kepala Kantor Pos

    Rabindranath Tagore Kepala kantor pos itu pertama kali menjalankan tugasnya di desa Ulapur. Meskipun desa itu kecil, di dekatnya ada pabrik nila, dan pemiliknya, pria Inggris, berhasil mengupayakan sebuah kantor pos di sana. Kepala kantor pos kita berasal dari Kalkuta. Ia merasa seperti ikan yang dilempar ke daratan di desa terpencil itu.

    Read more: Kepala Kantor Pos
  • Penghormatan

    Nadine Gordimer Bacalah bibirku. Sebab aku tak bicara. Kamu duduk di sana, dan ketika kereta tersentak maju, kamu tampak mencondongkan badan untuk mendengarkan. Tapi aku tak bicara. Kalau saja aku bisa menemukan mereka, aku akan meminta separuh bayaran sisanya untuk pekerjaan yang sudah kulakukan, tapi mereka sudah pergi. Aku tak tahu ke mana harus mencari.…

    Read more: Penghormatan
  • Belajar dari Satu Dua Orang Saja

    Beberapa kawan membaca banyak buku karena mereka membangun kebiasaan membaca, tanpa keinginan menjadi penulis. Beberapa kawan lain membaca banyak buku, ingin menjadi penulis, dan tulisan mereka tidak berkembang. Tentu ada juga orang-orang yang tidak banyak membaca dan ingin menulis bagus. Tidak ada larangan untuk bercita-cita apa pun. Kita bicara tentang mereka yang membaca banyak dan…

    Read more: Belajar dari Satu Dua Orang Saja
  • Pernikahan itu Urusan Pribadi

    Chinua Achebe “Apa sudah kamu tulis surat untuk ayahmu?” tanya Nene kepada Nnaemeka suatu sore, ketika lelaki itu datang ke kamarnya di Jalan Kasanga nomor 16, Lagos. “Belum. Tapi sudah kupikirkan. Kurasa lebih baik mengatakannya langsung saja nanti saat aku pulang cuti.” “Kenapa? Masih lama sekali cutimu—enam minggu lagi. Dia mestinya ikut gembira bersama kita…

    Read more: Pernikahan itu Urusan Pribadi
  • Setengah Hari

    Naguib Mahfouz Aku berjalan di samping ayahku, menggenggam tangan kanannya erat-erat, berlari-lari kecil agar bisa menyamai langkahnya yang panjang. Semua pakaianku baru: sepatu hitam, seragam sekolah hijau, dan tarbus merah. Namun kegembiraanku atas pakaian baru itu bukan kegembiraan yang sempurna, sebab hari ini bukan hari raya, melainkan hari ketika aku akan dilemparkan ke sekolah untuk…

    Read more: Setengah Hari