Category: Obituari
-
Diane Keaton, Buruk Rupa yang Menawan
A.S. Laksana Ia memajang 47 potret pria di dinding rumahnya, termasuk Abraham Lincoln, Sam Sephard, dan Gary Cooper, dan menyebut mereka “tawanan saya”. Lincoln, dengan wajah yang penuh kerut dan mata yang tampak lelah, adalah pria buruk rupa tetapi agung. “Wajahnya menceritakan kisah perjuangan, kehilangan, dan kemenangan,” katanya, “keindahan yang tak bisa dibuat-buat.” Sam Sephard,…
-
Serenada Pipiet Senja
A.S. Laksana Saya membaca satu novelnya di masa kanak-kanak dan menyukai novel itu dan terus mengingat nama penulisnya sampai sekarang. Judulnya apa, saya lupa. Tetapi saya menyukainya karena novel itu membuat saya menangis. Di masa kanak-kanak saya menyukai novel-novel yang membuat saya menangis. Bertahun-tahun kemudian, ketika saya mulai membaca Rendra, saya pernah melakukan pencarian sia-sia…
-
Robert Redford, Si Tampan yang Mengganggu
A.S. Laksana Di tepi sungai di Kenya, dengan kuda nil berendam tak jauh, Robert Redford membasuh rambut Meryl Streep. Tangannya mengusap-usap rambut perempuan itu, yang gugup sepanjang pengambilan gambar sebab kuda nil terkenal agresif, dan Redford terus bicara untuk menenteramkannya. Kamera merekam detail. Si lelaki menuangkan air dari kendi putih pelan-pelan untuk membersihkan busa, dan…
-
Ngũgĩ wa Thiong’o Memerangi Kolonisasi Bahasa
A.S. Laksana “Jika kamu tidak mampu berbicara dengan ibumu dalam bahasa yang kamu pakai untuk menulis puisi, maka puisimu kehilangan nyawanya.” — Di kaki bukit Limuru, 30 kilometer di barat laut Nairobi, Kenya, di antara kebun-kebun teh, Wanjikũ menggandeng tangan anak lelakinya pagi itu menuju sekolah. Ibu dan anak sama-sama telanjang kaki, dan mereka memasuki…
-
Imam Aziz, Lelaki Pendiam Penyembuh Luka
A.S. Laksana Pada 1997, dalam status pengangguran terselubung setelah tahun ketiga pembredelan tabloid DeTIK, Saifullah Yusuf mengajak saya ke Rembang, menginap semalam di sana, dan keesokan harinya kami berkunjung ke pondok KH Sahal Mahfudh di Kajen, Pati, menyusul Imam Aziz dan rombongan dari Jogja yang pada hari sebelumnya juga ke Rembang. O, ini orangnya, pikir…
-
Tan Joe Hok, Orang Indonesia Pertama
A.S. Laksana “Tan Joe Hok Menaklukkan Detroit”, tulis Sports Illustrated, majalah mingguan olahraga Amerika Serikat, edisi 13 April 1959. Artikel itu melaporkan kehebatan lima pemuda dari Timur Jauh dalam kejuaraan bulutangkis amatir terbuka yang diikuti 170 peserta, dan Tan Joe Hok, pemuda Bandung berumur 21 tahun, adalah tokoh utamanya. Ia baru menjuarai All England tiga…